Beberapa hari yang lalu aku nonton video klip yang hampir (inget: hampir) menguras air mataku. Klip itu adalah program sosial TvN (Korea) yang judulnya "World Special: LOVE". Pertamanya aku nggak kenal (baca: doyan) berita2 artis2 Asia, tapi gara2 kerjaannya sering buat DVD2 bonus majalah Asia jadinya malah tau klip ini.
Baru-baru ini, dua artis Korea terkenal, Lee Jun Ki dan Kim Ha Neul, pergi ke Jakarta rame2 sama kru TvN dan kru organisasi Good Neighbour International. Mereka ada di ibukota dari tanggal 11-17 Februari 2009. Di sana, mereka mendatangi sebuah wilayah kumuh dan menjumpai sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang Nenek bersama tiga cucunya yang masih SD. Keadaan keluarga itu sangat miskin. Rumahnya terlihat sangat sederhana dan sehari-hari ketiga anak itu (Viki, Putri dan Dimas) hanya makan nasi putih tanpa lauk. Ketiga anak itu adalah yatim piatu, mereka tinggal bersama neneknya. Dengan bantuan penerjemah, Jun Ki dan Ha Neul kemudian berkenalan dengan keluarga itu. Orang Korea emang pinter buat klip (atau film) yang bikin kita gampang nangis. Ada satu adegan dimana Viki ditanyai: "Kalau umur panjang mau ngapain?" Viki menjawab,"kalau umur panjang, aku mau ngrawat nenek aja." Bersamaan dengan adegan itu terdengar lagu mellow yang menyayat hati. Mata Kim Ha Neul dan mataku pun kontan langsung berkaca-kaca.
Jun Ki dan Ha Neul melewatkan lima hari bersama keluarga kecil itu dengan membantu mereka dengan berbagai aktivitas2 seperti mencuci dan menjemur baju, memasakkan bulgogi, memotongkan rambut, menjahitkan celana jeans, bermain bersama, membantu mengumpulkan botol2 plastik di tempat pembuangan sampah, sampai merenovasi rumah keluarga itu menjadi lebih bersih dan sehat. Jun Ki dan Ha Neul kemudian mengajak keluarga itu menginap di suatu Villa di Puncak. Di sana, mereka menjadi bertambah akrab dan bersenang-senang bersama.
Dua artis itu benar2 total menyelami kehidupan sederhana keluarga itu. Tidak hanya membantu, mereka berdua juga memberikan kasih sayang tulus yang jarang didapatkan ketiga anak itu (karena yatim piatu). Segala batasan perbedaan bahasa pun menjadi tak berarti karena perbuatan memang jauh lebih kuat daripada perkataan apa pun.
Klip ini memang dibuat dengan konsep editing yang keren abis. Di klip ini, kita dapat melihat foto2 'nyeni' dan mendengar suara narator plus instrumen musik yang pasti menguras emosi. Walau aku ngga ngerti bahasa Korea (ngga ada subtittle-nya) tapi aku bener2 bisa nikmati setiap adegannya. Mataku yang tadinya hanya berkaca-kaca langsung meneteskan air mata di akhir klip, yaitu ketika Jun Ki dan Ha Neul berpamitan untuk kembali ke Korea. Camera meng-closeup setiap ekspresi kesedihan mereka karena harus berpisah.
Jun Ki dan Ha Neul melewatkan lima hari bersama keluarga kecil itu dengan membantu mereka dengan berbagai aktivitas2 seperti mencuci dan menjemur baju, memasakkan bulgogi, memotongkan rambut, menjahitkan celana jeans, bermain bersama, membantu mengumpulkan botol2 plastik di tempat pembuangan sampah, sampai merenovasi rumah keluarga itu menjadi lebih bersih dan sehat. Jun Ki dan Ha Neul kemudian mengajak keluarga itu menginap di suatu Villa di Puncak. Di sana, mereka menjadi bertambah akrab dan bersenang-senang bersama.
Dua artis itu benar2 total menyelami kehidupan sederhana keluarga itu. Tidak hanya membantu, mereka berdua juga memberikan kasih sayang tulus yang jarang didapatkan ketiga anak itu (karena yatim piatu). Segala batasan perbedaan bahasa pun menjadi tak berarti karena perbuatan memang jauh lebih kuat daripada perkataan apa pun.
Klip ini memang dibuat dengan konsep editing yang keren abis. Di klip ini, kita dapat melihat foto2 'nyeni' dan mendengar suara narator plus instrumen musik yang pasti menguras emosi. Walau aku ngga ngerti bahasa Korea (ngga ada subtittle-nya) tapi aku bener2 bisa nikmati setiap adegannya. Mataku yang tadinya hanya berkaca-kaca langsung meneteskan air mata di akhir klip, yaitu ketika Jun Ki dan Ha Neul berpamitan untuk kembali ke Korea. Camera meng-closeup setiap ekspresi kesedihan mereka karena harus berpisah.